Indonesia
merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki tingkat keanekaragaman
hayati yang tinggi. Dua negara lainnya yaitu, Brazil dan Zaire. Namun
dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri.
Keunikannya adalah di samping memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi,
Indonesia memiliki areal tipe oriental, australia, dan peralihannya. Selain
itu, Indonesia juga memiliki hewan langka dan hewan endemik. Keanekaragaman
hayati tersebut, tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Persebaran hewan yang
ada di Indonesia berkaitan dengan sejarah terbentuknya wilayah kepulauan
Indonesia. Indonesia bagian barat yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan
pulau-pulau kecil di sekitarnya, pernah menjadi satu dengan Benua Asia. Indonesia
bagian timur yang meliputi Papua dan pulau-pulau di sekitarnya, pernah menjadi
satu dengan Benua Australia. Indonesia bagian tengah yang meliputi pulau
Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya, kepulauan Nusa Tenggara serta kepulauan
Maluku, merupakan wilayah yang tidak bersatu dengan Benua Asia maupun Benua
Australia. Penyebaran fauna Indonesia dibagi dan
dipisahkan oleh garis Wallace,
garis Weber.
Alfred
Russel Wallace (1823-1913) adalah seorang penjelajah & ahli ilmu alam, geografi, antropologi,mengunjungi
Indonesia pada tahun 1856, ia menemukan perbedaan besar fauna di beberapa
daerah di Indonesia (waktu itu Hindia Belanda). Ketika ia mengunjungi Bali dan
Lombok, ia menemukan perbedaan hewan di kedua daerah tersebut. Di Bali terdapat
banyak hewan yang mirip dengan hewan-hewan kelompok Oriental, sedangkan di
Lombok hewan-hewannya mirip dengan Australia. Oleh sebab itu, kemudian ia
membuat garis pemisah yang memanjang mulai dari Selat Lombok ke Utara melewati
Selat Makasar dan Philipina Selatan. Kedua
pulau tersebut bersebelahan cukup dekat. Di Bali dapat dijumpai burung pematuk
hewan, burung pematuk buah, dan burung pematuk kayu. Saat melewati Lombok
jenis-jenis burung ini tidak dapat dijumpai lagi. Di Lombok yang melimpah
justru burung kakatua, burung pengisap madu, dan brush-turkey (kelompok
kalkun). Burung-burung yang dijumpai di Lombok tidak dapat dijumpai di Bali
atau pulau-pulau di daerah barat. Selat yang memisahkan Bali dan Lombok hanya
berjarak sekitar 24 kilometer sehingga hanya dengan perbedaan dua jam saja bisa
dilihat salah satu perbedaan yang sangat kontras di bumi. Kemudian Wallace membuat garis pemisah abstrak yang memanjang
mulai dari Selat Lombok ke utara hingga melewati Selat Sulawesi dan Filipina
Selatan. Garis ini disebut garis Wallace. Garis Wallace merupakan garis yang
memisahkan jenis fauna Indonesia bagian barat dengan bagian tengah. Jadi,
garis Wallace memisahkan wilayah Oriental (termasuk Sumatera, Jawa, Bali, dan
Kalimantan) dengan wilayah Australia (Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara
Barat dan Timur). Setelah Wallace, seorang ahli zoologi Jerman bernama Max Carl Wihelm Weber juga mengadakan
penelitian tentang persebaran hewan-hewan di Indonesia.
Weber
melihat bahwa hewan-hewan yang ada di Sulawesi tidak dapat sepenuhnya
dikelompokkan sebagai hewan kelompok Australia. Hewan yang ada di Sulawesi ada
yang memiliki sifat seperti halnya hewan-hewan di daerah Oriental. Oleh sebab
itu, Weber mengatakan bahwa fauna yang ada di Sulawesi merupakan fauna
peralihan. Weber kemudian membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur
Sulawesi memanjang ke utara ke Kepulaun Aru. Garis ini disebut garis Weber.
Pulau Sulawesi merupakan pulau pembatas antara wilayah Oriental dan Australia
atau merupakan wilayah peralihan yang paling mencolok.
Berdasarkan garis pemisah fauna yang dibuat oleh
Wallace dan Weber, jenis fauna di Indonesia terbagi menjadi tida wilayah, yaitu
fauna tipe Asiatis (Fauna Indonesia bagian barat), fauna tipe Australis (Fauna Indonesia bagian
timur) dan fauna Peralihan (Australis-Asiatis atau bagian tengah Indonesia).
1.
Fauna tipe Asiatis (Fauna Indonesia
bagian barat).
Fauna dengan persebaran di bagian
Indonesia Barat atau tipe asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan
Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah Indonesia ini
seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi
hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain. Di samping persebaran
mamalia, di wilayah indonesia ini banyak pula ditemui reptil seperti ular,
buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling.
Berbagai jenis persebaran burung yang dapat ditemui seperti burung hantu,
gagak, jalak, elang, merak, kutilang, & berbagai macam unggas. Berbagai
macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam)
dapat ditemui di wilayah Indonesia ini.
1.
Fauna tipe Australis (Fauna bagian
timur).
Fauna dengan persebaran di bagian
Timur Indonesia atau disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua,
Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah
Indonesia ini antara lain kangguru, beruang, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus,
pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, & kelelawar. Di
wilayah persebaran indonesia ini, tidak ditemukan kera. Di samping mamalia
tersebut, terdapat pula persebaran reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal.
Berbagai jenis burung ditemui di wilayah persebaran indonesia ini di antaranya
burung cenderawasih (burung ciri khas Indonesia timur), nuri, raja udang,
kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada di relatif sedikit.
1.
Fauna Peralihan (Australis-Asiatis
atau bagian tengah Indonesia).
Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Tengah
merupakan tipe peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah
di sebut pula wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku,
Timor, & Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau
indonesia tersebut. Fauna yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain babi
rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba,
beruang, tarsius, sapi, & banteng. Selain itu terdapat pula reptil, amfibi,
& berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di persebaran daerah Indonesia
ini di antaranya biawak, komodo, buaya, & ular. Berbagai macam fauna burung
yang terdapat di wilayah indonesia ini di antaranya maleo, burung dewata,
mandar, raja udang, rangkong, & kakatua nuri.
Meskipun 45% di wilayah Indonesia tercatat belum di huni dan
sebagian besar ditutupi oleh hutan tropis, populasi pertumbuhan Indonesia semakin
tinggi serta perkembangan industrialisasi Indonesia ini akan mempengaruhi
keberadaan dari fauna secara perlahan.Setelah mempelajari persebaran dari
berbagai macam fauna tadi, kita dapat menarik kesimpulan bahwa tipe dan jenis
fauna masing-masing daerah di negeri Indonesia tercinta kita ini memiliki
keberagaman antara daerah Indonesia yang satu dengan yang lainnya sesuai
persebaran wilayahnya yang telah dijelaskan diatas.
Kesimpulan Persebaran hewan di Indonesia berkaitan erat dengan peristiwa geologi
di Benua Asia dan Australia. Peneliti asal Inggris yaitu Alfred Russel Wallace
membuat garis Weber yang membagi persebaran hewan di Indonesia antara daerah
tipe Oriental dan tipe peraliahan. Sedangkan peneliti asal Jerman yaitu Max
Carl Wihelm Weber membuat garis Weber yang membagi persebaran hewan di
Indonesia antara daerah tipe peralihan dan tipe Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar