Kamis, 14 April 2016

Persebaran Fauna Indonesia

 Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Dua negara lainnya yaitu, Brazil dan Zaire. Namun dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah di samping memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki areal tipe oriental, australia, dan peralihannya. Selain itu, Indonesia juga memiliki hewan langka dan hewan endemik. Keanekaragaman hayati tersebut, tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Persebaran hewan yang ada di Indonesia berkaitan dengan sejarah terbentuknya wilayah kepulauan Indonesia. Indonesia bagian barat yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, pernah menjadi satu dengan Benua Asia. Indonesia bagian timur yang meliputi Papua dan pulau-pulau di sekitarnya, pernah menjadi satu dengan Benua Australia. Indonesia bagian tengah yang meliputi pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya, kepulauan Nusa Tenggara serta kepulauan Maluku, merupakan wilayah yang tidak bersatu dengan Benua Asia maupun Benua Australia. Penyebaran fauna Indonesia dibagi dan dipisahkan oleh garis Wallace, garis Weber.
 Alfred Russel Wallace (1823-1913) adalah seorang penjelajah & ahli ilmu alam, geografi, antropologi,mengunjungi Indonesia pada tahun 1856, ia menemukan perbedaan besar fauna di beberapa daerah di Indonesia (waktu itu Hindia Belanda). Ketika ia mengunjungi Bali dan Lombok, ia menemukan perbedaan hewan di kedua daerah tersebut. Di Bali terdapat banyak hewan yang mirip dengan hewan-hewan kelompok Oriental, sedangkan di Lombok hewan-hewannya mirip dengan Australia. Oleh sebab itu, kemudian ia membuat garis pemisah yang memanjang mulai dari Selat Lombok ke Utara melewati Selat Makasar dan Philipina Selatan.  Kedua pulau tersebut bersebelahan cukup dekat. Di Bali dapat dijumpai burung pematuk hewan, burung pematuk buah, dan burung pematuk kayu. Saat melewati Lombok jenis-jenis burung ini tidak dapat dijumpai lagi. Di Lombok yang melimpah justru burung kakatua, burung pengisap madu, dan brush-turkey (kelompok kalkun). Burung-burung yang dijumpai di Lombok tidak dapat dijumpai di Bali atau pulau-pulau di daerah barat. Selat yang memisahkan Bali dan Lombok hanya berjarak sekitar 24 kilometer sehingga hanya dengan perbedaan dua jam saja bisa dilihat salah satu perbedaan yang sangat kontras di bumi. Kemudian Wallace membuat garis pemisah abstrak yang memanjang mulai dari Selat Lombok ke utara hingga melewati Selat Sulawesi dan Filipina Selatan. Garis ini disebut garis Wallace. Garis Wallace merupakan garis yang memisahkan jenis fauna Indonesia bagian barat dengan bagian tengah. Jadi, garis Wallace memisahkan wilayah Oriental (termasuk Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah Australia (Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara Barat dan Timur). Setelah Wallace, seorang ahli zoologi Jerman bernama Max Carl Wihelm Weber juga mengadakan penelitian tentang persebaran hewan-hewan di Indonesia.
Weber melihat bahwa hewan-hewan yang ada di Sulawesi tidak dapat sepenuhnya dikelompokkan sebagai hewan kelompok Australia. Hewan yang ada di Sulawesi ada yang memiliki sifat seperti halnya hewan-hewan di daerah Oriental. Oleh sebab itu, Weber mengatakan bahwa fauna yang ada di Sulawesi merupakan fauna peralihan. Weber kemudian membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur Sulawesi memanjang ke utara ke Kepulaun Aru. Garis ini disebut garis Weber. Pulau Sulawesi merupakan pulau pembatas antara wilayah Oriental dan Australia atau merupakan wilayah peralihan yang paling mencolok.

            Berdasarkan garis pemisah fauna yang dibuat oleh Wallace dan Weber, jenis fauna di Indonesia terbagi menjadi tida wilayah, yaitu fauna tipe Asiatis (Fauna Indonesia bagian barat), fauna tipe Australis (Fauna Indonesia bagian timur) dan fauna Peralihan (Australis-Asiatis atau bagian tengah Indonesia).

1.      Fauna tipe Asiatis (Fauna Indonesia bagian barat).

Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Barat atau tipe asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah Indonesia ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain. Di samping persebaran mamalia, di wilayah indonesia ini banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling. Berbagai jenis persebaran burung yang dapat ditemui seperti burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, & berbagai macam unggas. Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah Indonesia ini.
1.      Fauna tipe Australis (Fauna bagian timur).
Fauna dengan persebaran di bagian Timur Indonesia atau disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain kangguru, beruang, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, & kelelawar. Di wilayah persebaran indonesia ini, tidak ditemukan kera. Di samping mamalia tersebut, terdapat pula persebaran reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal. Berbagai jenis burung ditemui di wilayah persebaran indonesia ini di antaranya burung cenderawasih (burung ciri khas Indonesia timur), nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada di relatif sedikit.
1.      Fauna Peralihan (Australis-Asiatis atau bagian tengah Indonesia).
          Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah di sebut pula wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, & Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau indonesia tersebut. Fauna yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, & banteng. Selain itu terdapat pula reptil, amfibi, & berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di persebaran daerah Indonesia ini di antaranya biawak, komodo, buaya, & ular. Berbagai macam fauna burung yang terdapat di wilayah indonesia ini di antaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, & kakatua nuri.
Meskipun 45% di wilayah Indonesia tercatat belum di huni dan sebagian besar ditutupi oleh hutan tropis, populasi pertumbuhan Indonesia semakin tinggi serta perkembangan industrialisasi Indonesia ini akan mempengaruhi keberadaan dari fauna secara perlahan.Setelah mempelajari persebaran dari berbagai macam fauna tadi, kita dapat menarik kesimpulan bahwa tipe dan jenis fauna masing-masing daerah di negeri Indonesia tercinta kita ini memiliki keberagaman antara daerah Indonesia yang satu dengan yang lainnya sesuai persebaran wilayahnya yang telah dijelaskan diatas. Kesimpulan Persebaran hewan di Indonesia berkaitan erat dengan peristiwa geologi di Benua Asia dan Australia. Peneliti asal Inggris yaitu Alfred Russel Wallace membuat garis Weber yang membagi persebaran hewan di Indonesia antara daerah tipe Oriental dan tipe peraliahan. Sedangkan peneliti asal Jerman yaitu Max Carl Wihelm Weber membuat garis Weber yang membagi persebaran hewan di Indonesia antara daerah tipe peralihan dan tipe Australia.